2021: Belajar, Belajar, dan Belajar

Tak terasa sudah hampir melewati seminggu tahun berganti. Saya akan mengenang tahun ini ke dalam beberapa paragraf.

Belajar Bareng di @Careerclass_id

6 Januari 2021 adalah pertemuan perdana kelas Career Class (selanjutnya disebut CC) yang membahas tentang Individul Development Plan. Ini adalah garis permulaan saya bersama dengan CC. Selama setahun penuh saya menghabiskan waktu bersama dengan CC secara pertemuan darig baik itu lewat zoom, whatsapp, dan sempat bertemu secara langsung di penghujung tahun.

Mengikuti CC menurut saya adalah keputusan tepat yang saya ambil bulan Agutstus 2020 silam. Mengorbankan waktu akhir pekan untuk duduk menyimak materi dalam kurun waktu satu tahun tidaklah mudah. Di usia yang mulai memasuki waktu memenuhi undangan (dari nikahan sampai meet up dengan teman), sering kali saya mengambil jatah tidak mengikuti kelas. Hidup memang penuh konsekuensi bukan?

Hidup setahun penuh dengan CC banyak yang bisa diambil. Materi yang didapatkan dari narasumber, tentang arti konsisten, kemauan+berusaha=hasil yang sesuai, hingga peluang-peluang yang harus dicari bukan ditunggu. Rangkaian kelas mungkin sudah berakhir, tetapi masih ada kelas selanjutnya yaitu praktik. Ah, CC21 kalian keren!

Tahun untuk Berani Menulis

Tahun 2021 juga menjadi langkah besar saya untuk dunia kepenulisan. Saya yang tidak percaya diri untuk mempublikasikan tulisan, kini melawan rasa takut. Di 2021 saya bergabung menjadi bagian pengurus Komunitas KumpulBaca tepatnya pengisi konten Medium komunitas.

Bergabung bersama Kuca membuat saya mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, dan relasi. Membaca bersama, berdiskusi, dan mengulas buku menjadi sebuah rutinitas yang baru. Bertemu dengan orang-orang yang suka membaca membuat saya semakin aku mah apa atuh terhadap dunia literasi. Judul buku dari penulis yang namanya baru kudengar hingga kegiatan lanjutan dari membaca itu sendiri. Salah satu kenangan baik di 2021.

Dari aktif menulis dan mempublikasi di Kuca membuat saya agak percaya diri untuk mengumpulkan karya hingga menjadi sebuah portofolio. Saya mulai melirik kesempatan dengan modal nekat! Hingga suatu saat saya bertemu dengan pekerjaan freelance pertama sebagai penulis naskah Youtube. 

Rezeki itu Bernama Waktu Luang

Jika jejak kaki saya meninggalkan garis, pasti sudah terbentuk pola benang kusut dari satu rumah sakit ke fasilitas kesehatan laiannya. Saya menghabiskan setengah tahun untuk bolak-balik rumah sakit. Qodarullah, tahun ini menjadi ladang pahala saya untuk berbakti kepada orang tua dan juga keluarga. Semenjak Covid mampir ke rumah kami, peran saya sebagai anak pertama makin diandalkan.

Ibu saya stroke. Saya menemani pengobatan beliau tiga kali dalam sepekan. Rasanya saya ingin membuat member parkir daripada merogoh kantong setiap saat. Alhamdulillah, jadwal saya saat itu tidak terlalu padat. Waktu luang yang saya miliki dialihkan menjadi quality time bersama Ibu saya. Kini ibu saya jauh lebih sehat, tetapi masih dalam pengawasan dokter. Doakan ya.

Menyadari Celah di Zona Nyaman

2021 menjadi ajang refleksi saya dalam mengajar. Selama ini mengajar pada satu tingkat menjadikan zona nyaman saya terhadap dunia pembelajaran. Hingga suatu saat saya menerima ajakan dari kerabat lama; mengajar di tingkat SMA!

Keraguan selalu hadir di setiap awal langkah. Merasa tidak mampu terhadap materi, kondisi siswa, dan lingkungan baru hadir silih berganti. Bermodal "Bismillah. Mulai aja dulu" saya mengiakan tawaran tersebut. Trisemester akhir 2021 membuat saya belajar lagi kondisi diri yang tidak mulus ini.



2021 menjadi tahun yang berat versi masanya. Bohong bila saya mampu melewati ini sendirian. Saya mampu karena campur tangan orang baik melalui petunjuk-Nya. Terima kasih atas pelajarnnya! Mari naik tingkat di tahun 2022 ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan You Do You karya Fellexandro Ruby

Pengalamanku Perpanjang SIM di Polres Bekasi. Ada antrian online!